Selasa, 27 Oktober 2015

PENYUSUNAN ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG DAN PERUSAHAAN JASA


·         PENYUSUNAN ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG
Penyusunan anggaran perusahaan dagang lebih sederhana dibandingkan penyusunan anggaran perusahaan manufaktur karena dalam perusahaan dagang tidak terdapat istilah bahan baku, tenaga kerja langsung, overhead pabrik, produk jadi, dan produk dalam proses. Produk jadi dan bahan baku terdapat dalam perusahaan manufaktur, sedangkan barang dagangan terdapat dalam perusahaan dagang.
Seperti halnya perusahaan manufaktur, anggaran tetap dan anggaran variabel juga terdapat pada perusahaan dagang, tetapi pada perusahaan dagang tidak menggunakan metode penghargapokokan penuh untuk menyusun anggaran tetap seperti yang terdapat pada perusahaan manufaktur, karena pada perusahaan dagang tidak terdapat penghargapokokan produk per unit. Harga pokok barang terjual atau harga pokok jualan pada perusahaan dagang merupakan biaya variabel, sedangkan pada perusahaan manufaktur yang menggunakan metode penghargapokokan penuh terdapat unsur biaya variabel dan unsur biaya tetap, yaitu biaya overhead pabrik tetap (misalnya biaya depresiasi pabrik).

ANALISIS SELISIH
Analisis selisih pada perusahaan dagang terdiri atas analisis selisih harga pokok jualan dan analisis selisih volume jualan. Analisis selisih harga pokok jualan mencakup analisis selisih harga dan analisis selisih volume.
Selisih harga pokok jualan adalah selisih anggaran harga pokok jualan dengan realisasi harga pokok jualan. Anggaran harga pokok jualan adalah anggaran kuantitas barang yang dijual dikali harga pokok per unit. Realisasi harga pokok jualan adalah realisasi kuantitas barang yang dijual dikali harga pokok per unit. Bila anggaran harga pokok jualan lebih besar dari realisasi harga pokok jualan maka terjadi selisih laba, sedangkan bila anggaran harga pokok jualan lebih kecil dari realisasi harga pokok jualan maka terjadi selisih rugi.
Selisih harga pokok jualan terdiri atas selisih harga dan selisih volume :
Selisih harga    = (KR x HA) – (KR x HR)
Selisih volume =  (KA x HA) – (KR x HA)
Keterangan :
KR = kuantitas realisasi barang yang dijual
HR = harga pokok per unit realisasi
KA = kuantitas anggaran barang yang dijual
HA = harga pokok per unit anggaran

Selisih Harga :
Selisih harga anggaran = KR x HA
Selisih harga realisasi   = KR x HR
Bila selisih harga anggaran lebih besar dari selisih harga realisasi, maka terjadi selisih harga laba. Jika selisih harga anggaran lebih kecil dari selisih harga realisasi, maka terjadi selisih harga rugi.

Selisih Volume :
Selisih volume anggaran = KA x HA
Selisih volume realisasi   = KR x HA
Bila selisih volume anggaran lebih besar dari selisih volume realisasi, maka terjadi selisih volume rugi. Jika selisih volume anggaran lebih kecil dari selisih volume realisasi, maka terjadi selisih volume laba.


·         PENYUSUNAN ANGGARAN PERUSAHAAN JASA
Perusahaan jasa dapat dibedakan menjadi enam golongan :
(1)  Perusahaan jasa keuangan, antara lain :
-       perusahaan perbankan,
-       perusahaan asuransi,
-       perusahaan pegadaian, dan
-       perusahaan sewa guna usaha

(2)  Perusahaan jasa angkutan, antara lain :
-       Perusahaan penerbangan
-       Perusahaan perkapalan
-       Perusahaan taksi, dan
-       Perusahaan angkutan lainnya

(3)  Perusahaan jasa hiburan, antara lain :
-       Perusahaan bioskop
-       Perusahaan permainan
-       Perusahaan diskotik
-       Perusahaan hiburan lainnya

(4)  Perusahaan jasa penitipan, antara lain :
-       Perusahaan penitipan anak
-       Perusahaan parkiran, dan
-       Perusahaan penitipan lainnya

(5)  Perusahaan jasa sewa, antara lain :
-       Perusahaan perhotelan
-       Perusahaan apartemen, dan
-       Perusahaan penyewaan alat

(6)  Perusahaan jasa lainnya, antara lain :
-       Perusahaan pengetikan
-       Perusahaan penagihan, dan
-       Perusahaan percaloan

Perusahaan Jasa Perbankan
Aktivitas dalam usaha perbankan secara garis besar dibagi dua :
·         Simpanan
·         Kredit
Ad:
·         Simpanan
Simpanan masyarakat di bank ada tiga macam, yaitu :
(1) Simpanan giro (current account)
Adalah simpanan masyarakat di bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang lazim digunakan.


(2)  Simpanan deposito (demand deposit)
Adalah simpanan masyarakat di bank yang penarikannya dapat dilakukan setelah jatuh tempo.
(3)  Simpanan tabungan (saving account)
Adalah simpanan masyarakat di bank yang penarikannya dilakukan menurut syarat tertentu.

·         Kredit
Menurut fungsinya, jenis kredit di bank dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
(1)  Kredit Modal Kerja
Adalah kredit yang digunakan untuk keperluan usaha sehari-hari, seperti membeli barang dagangan.
(2)  Kredit Investasi
Adalah kredit yang digunakan untuk keperluan mendapatkan barang modal, seperti keperluan relokasi pabrik, modernisasi alat, ekspansi, rehabilitasi alat, dll.
(3)  Kredit Konsumsi
Adalah kredit yang digunakan bukan untuk keperluan produksi melainkan untuk dipakai sendiri, seperti kredit profesi guru, untuk beli kendaraan, atau kredit perumahan untuk dipakai sendiri.

ANALISIS SELISIH
Sesuai dengan jenis aktivitasnya, maka analisis selisih pada perusahaan jasa perbankan ada dua macam, yaitu analisis selisih kredit dan analisis selisih simpanan.
a.    Analisis Selisih Kredit
           Selisih volume kredit =    Tingkat bunga margin kontribusi anggaran x
                                                   (volume kredit anggaran – volume kredit aktual)



b.    Analisis Selisih Simpanan

Selisih volume simpanan                         =   
Tingkat bunga simpanan anggaran x
(volume simpanan anggaran – volume simpanan aktual)

Selisih tingkat bunga simpanan            =   
Volume simpanan aktual x
(Tingkat bunga simpanan anggaran – Tingkat bunga simpanan aktual)

Selisih biaya bunga simpanan               =  
(Tingkat bunga simpanan anggaran x volume simpanan anggaran) –
(Tingkat bunga simpanan aktual x volume simpanan aktual)

Senin, 19 Januari 2015

NDEKS HARGA SAHAM DAN HAL-HAL LAIN SEPUTAR PERDAGANGAN SAHAM



Apa Indeks Harga Saham itu?
Indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham. Di pasar modal sebuah indeks diharapkan memiliki lima fungsi yaitu:
1.       Sebagai indikator trend pasar,
2.       Sebagai indikator tingkat keuntungan,
3.       Sebagai tolok ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio,
4.       Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif,
5.       Memfasilitasi perkembangannya produk deratif.
Ada beberapa macam pendekatan atau metode perhitungan yang digunakan untuk menghitung indeks, yaitu: (1) Menghitung rata-rata (arithmatic mean) harga saham yang masuk dalam anggota indeks, (2) Menghitung (geometric mean) dari indeks individual saham yang masuk anggota indeks, (3) Menghitung rata-rata tertimbang nilai pasar. Umumnya semua indeks harga saham gabungan (composite) menggunakan metode rata-rata tertimbang termasuk di Bursa Efek Jakarta.
Di Bursa Efek Jakarta terdapat 5 (lima) jenis indeks, antara lain:
1.       Indeks Individual, menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya.
·         Perhitungan Indeks ini menggunakan prinsip yang sama dengan IHSG, yaitu:
Harga Pasar/Harga Dasar x 100.
·         BEJ memberi angka dasar IHSI 100 ketika saham diluncurkan pada pasar perdana dan berubah sesuai dengan perubahan pasar.
2.       Indeks Harga Saham Sektoral, menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor.
·         Perhitungan harga dasar masing-masing sektor didasarkan pada kurs/harga akhir setiap saham tanggal 28 Desember 1995.
·         Indeks ini mulai diberlakukan tanggal 2 Januari 1996.
Di BEJ indeks sektoral terbagi atas sembilan sektor, yaitu:
A.      Sektor-sektor Primer (ekstraktif):
1.       Pertanian
2.       Pertambangan
B.      Sektor-sektor Sekunder (induksi manufaktur):
3.       Industri Dasar dan Kimia
4.       Aneka Industri
5.       Industri Barang Konsumsi
C.      Sektor-sektor Tersier (jasa):
6.       Properti dan Real Estate
7.       Transportasi dan Infrastruktur
8.       Keuangan
9.       Perdagangan, Jasa dan Investasi
3.       Ineks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah.
4.       Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG (composite share price indekx), menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen penghitungan indeks. Tanggal 10 Agustus 1982 ditetapkan sebagai hari dasar (nilai indeks = 100).


IHSG = NIlai Pasar          x 100
                   Nilai Dasar

 

 





5.       Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic Indeks). JII merupakan indeks terakhir yang dikembangkan oleh BEJ bekerja sama dengan Danareksa Investment Management. Indeks ini merupaka indeks yang mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau Indeks yang berdasarkan syariah Islam. Dengan kata lain, dalam Indeks ini dimasukkan saham-saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat Islam. Saham-saham yang masuk dalam Indeks Syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti:
·         Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
·         Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional.
·         Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram.
·         Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
Adapun tahapan atau seleksi untuk saham-saham yang masuk Indeks Syariah antara lain:
1.       Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan (kecuali termasuk dalam 10 besar dalam hal kapitalisasi).
2.       Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tenga tahun terakhir yang memiliki rasio Kewajiban terhadap Aktiva maksimal sebesar 90%.
3.       Memilih 60 saham dari susunansaham di atas berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir.
4.       Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler selama satu tahun terakhir.
Pengkajian ulang akan dilakukan 6 bulan sekali dengan penentuan komponen indeks awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Sedangkan perubahan pada jenis usaha emiten akan dimonitor secara terus-menerus berdasarkan data-data publik yang tersedia.
Indeks harga saham setiap hari dihitung menggunakan harga saham terakhir yang terjadi di bursa. Dua macam indeks yang digunakan di Bursa Efek Jakarta adalah Indeks Harga Saham Individual yang mencerminkan perkembangan harga suatu saham dan Indeks Harga Saham Gabungan yang mencerminkan perkembangan pasar secara keseluruhan. Harga saham yang digunakan dalam perhitungan indeks di bursa adalah harga saham yang terjadi di pasar reguler.
Catatan:
Nilai kapitalisasi pasar adalah nilai seluruh saham yang dihitung berdasarkan harga yang terakhir terjadi. Nilai dasar adalah nilai yang dihitung berdasarkan harga perdana dari masing-masing saham atau berdasarkan harga yang telah dikoreksi jika perusahaan telah melakukan right issue, stock split atau pemberian saham bonus/dividen saham.
Mengapa Perubahan Harga Saham Kapitalisasi Besar Berpengaruh Terhadap Pergerakan Indeks (IHSG)?
Pergerakan IHSG memang secara signifikan dipengaruhi oleh pergerakan/perubahan harga saham-saham dengan kapitalisasi besar, sebaliknya dalam indeks yang dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang nilai pasar, perubahan harga saham-saham dengan kapitalisasi kecil nyaris tidak berdampak terhadap IHSG. Hal tersebut dikarenakan timbangan bobot masing-masing saham yang berbeda, sehingga tidak mengherankan jika pergerakan IHSG sangat ditentukan oleh saham-saham dengan kapitalisasi besar.
Apa Saja yang Perlu Dpertimbangkan Seorang Pemodal sebelum Berinvestasi di Pasar Modal?
Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dimasa mendatang. Semakin maju dan berkembangnya suatu peradaban masyarakat, maka objek-objek investasinya semakin banyak jenisnya, beragam, dan canggih (sophisticated) sehingga dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan tertentu agar aktivitas investasi tersebut mencapai tujuan yang diharapkan.
Di era tradisional, aktivitas “investasi” lebih identik dengan menyimpan uang dibawah bantal, membeli perhiasan, membeli ternak atau membeli tanah. Seiring dengan majunya peradaban masyarakat, objek investasipun tumbuh dan berkembang sehingga masyarakat mulai familiar dengan menabung di Bank (Tabanas, Taksa), deposito berjangka dan lain-lain
Di era modern dan khususnya di kota-kota besar (metropolitan), masyarakat mulai mengenal investasi pada surat berharga baik yang terdapat di pasar modal maupun di pasar uang. Masyarakat modern mulai mengenal saham, obligasi, SBI, SBPU, promes dan berbagai bentuk surat berharga lainnya.
Pasar modal merupakan pasar yang mempasilitasi perdagangan surat berharga jangka panjang baik dalam bentuk utang (obligasi) maupun modal sendiri (saham).
Secapa umum beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seorang pemodal sebelum berinvestasi di pasar modal, antara lain:
1.       Pertimbangkan tingkat keuntungan dan tingkat risiko yang dapat ditanggung
Keputusan investasi merupakan keputusan atau pilihan atas suatu skenario tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) dan tingkat risiko (risk) yang siap ditanggung. Pemodal harus berhitung dengan cermat atas dua hal tersebut. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, pemodal harus siap menanggung risiko yang besarjuga. Sebailiknya, semakin rendah risiko yang ditanggung, semakin rendah pula tingkat keuntungan yang dapat diharapkan.
2.       Ketahui jangka waktu investasi (time horizon)
Jangka waktu investasi akan menunjukkan perilaku investor dalam aktivitas investasinya.
Jangka waktu investasi Anda dapat membantu Anda dalam menentukan berapa besar risiko yang dapat ditanggung. Pada umumnya, orang yang berinvestasi untuk jangka panjang dapat menanggung risiko yang lebih besar. Hal ini disebabkan investasi saham mengalami fluktuasi yang tinggi dari waktu ke waktu. Tetapi tingkat keuntungan rata-ratanya stabil untuk jangka panjang. Ada pepatah yang mengatakan “pasar akan kembali” atau the market will comeback.
Bila Anda berinvestasi untuk jangka pendek, katakanlah untuk membayar uang muka rumah idaman Anda, tentu Anda tidak mau mengambil risiko kehilangan atas dana yang telah disimpan. Anda tentunya menginginkan nilai pokok investasinya aman. Oleh karena itu, investasi dengan risiko yang kecil mungkin lebih sesuai dari pada berinvestasi dalam saham.
3.       Kenali Karakter
Umumnya karakter investor terbagi atas 3 yaitu (1) pengambilan risiko (risk taker), (2) penghindar risiko (risk avoider) dan (3) netral. Karakter investasi akan berpengaruh terhadap perilaku dalam berinvestasi.
Biasanya para pengambil risiko bersikap agresif dan spekulatif, sebaliknya para penghindar risiko cenderung menghindari berita atau kabar yang tidak jelas sumbernya (rumor) dan mereka selalu mempertimbangkan secara matang dan terencana dengan baik atas keputusan investasinya, sedangkan mereka yang masuk dalam kategori netral umumnya cukup fleksibel dan bersikaf hati-hati (prudent) dalam mengambil keputusan.
Pengenalan akan karakter juga menjadi penting karena hal tersebut berhubungan erat dengan jenis surat berharga yang akan menjadi objek investasi. Misalnya saham secara umum bersifat high risk high return, sehingga lebih cocok bagi mereka yang mempunyai risiko dan seterusnya.
4.       Pelajari keuangan Anda
Untuk kebanyakan orang, investasi di reksa dana hanyalah sebagian dari total asetnya. Jika investasi Anda lebih banyak pada deposit berjangka, Anda mungkin dapat mengambil risiko lebih besar untuk tingkat keuntungan yang lebih besar pula dari investasi pada Reksa Dana.
5.       Evaluasi kinerja investasi Anda
Banyak orang memilih reksa dana berdasarkan keuntungan yang tinggi. Data historis membuktikan bahwa reksa dana yang mempunyai kinerja bagus pada masa lalu tidak selalu memberikan kinerja sama pada masa yang akan datang. Kinerja masa lalu hanya menunjukkan bagaimana Manajer Investasi dapat mencapai tujuannya.
Jika Anda tertarik untuk berinvestasi dalam suatu Reksa Dana, tanyakan kepada konsultan investasi Anda tentang reksa dana tersebut selama periode-periode waktu yang berbeda, sebagai contoh periode 6 bulan, 1 tahun, 3 tahun, serta frekuensi dan konsistensi RD tersebut melebihi tolok ukurannya.
6.       Lakukan Diversifikasi
Pemodal yang profesional setuju bahwa salah satu rahasia untuk mencapai tingkat keuntungan yang baik secara konsisten adalah diversifikasi atau berinvestasi pada lebih dari satu Reksa Dana. Diversifikasi adalah sebuah cara untuk mengendalikan risiko karena walaupun Anda berinvestasi pada beberapa RD berisiko tinggi, bila nilai salah satu investasi tersebut menurun, nilai investasinya yang lainnya mungkin naik.
Faktor-faktor Apa Saja yang Perlu Dipertimbangkan sebelum Menjadi Investor Saham?
Dalam melakukan investasi pada saham, ada beberapa pedoman yang perlu dicermati. Adapun pedoman untuk melakukan investasi dalam saham adalah:
·         Tentukan tujuan investasi. Tujuan investasi ini akan mempengaruhi perilaku dalam melakukan investasi. Pada dasarnya tujuan investasi pada saham itu adalah untuk memperoleh capital gain dan dividen. Jika capital gain menjadi tujuan investasi, biasanya investor akan cenderung menjadi agresif dengan mengambil posisi jual atau beli yang cukup sering di pasar. Di lain pihak, jika dividen menjadi tujuan utama, investor akan cenderung menjadi pasif dan sangat berhati-hati dalam memilih saham yang dapat memberikan dividen yang paling besar.
·         Ketahui kemampuan sumber daya yang dimiliki. Sebaiknya dana-dana yang diinvestasikan adalah dana-dana yang tidak mempengaruhi kondisi likuiditas perusahaan atau dana-dana yang menganggur (idle fund). Dengan mengetahui kemampuan sumber daya yang dimiliki, maka tujuan utama yang ingin dicapai adalah agar dalam mengambil posisi jual atau beli di pasar adalah tidak melebihi sumber daya yang dimiliki. Jika pedoman ini dilanggar, sama artinya dengan menghadapkan perusahaan pada risiko yang lebih besar dan ini bertentangan dari tujuan investasi semula serta cenderung menjadi spekulasi yang dapat membahayakan kondisi likuiditas perusahaan.
·         Menentukan jangka waktu investasi. Jangka waktu investasi ini juga dapat mempengaruhi perilaku dalam menambil satu posisidi pasar. Semakin pendek jangka waktunya akan semakin mendorong perilaku yang agresif dalam mengambil posisi jual dan beli di pasar. Pada dasarnya, jangka waktu investasi dapat dibedakan menjadi investasi dalam jangka pendek (short term), jangka menengah (medium term) dan jangka panjang (long term).
·         Memahami risiko investasi pada saham. Investasi pada saham adalah bukan investasi yang sifatnya bebas dari risiko (risk free), namun ada beberapa risiko yang menjadi karakteristiknya dibandingkan instrumen investasi lainnya. Risiko investasi pada saham adalah adanya kemungkinan mengalami kerugian (capital loss), kehilangan kesempaan untuk melakukan investasi di instrumen lainnya (opportunity loss), dan adanya kemungkinan emiten akan dilikuidasi. Kemungkinan investor mengalami kerugian timbul karena adanya fluktuasi harga saham. Fluktuasi harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah kinerja dari emiten yang  bersangkutan, kondisi marko ekonomi, kekuatan pasar dan faktor-faktor lainnya yang tidak dapat dijelaskan. Kondisi makro ekonomi yang secara tidak langsung mempengaruhi harga saham diantaranya adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan kondisi politik di dalam negeri. Sebagai contoh, tingkat inflasi yang tinggi akan menyebabkan pasar modal menjadi lesu dan tidak bergaira. Inlasi adalah suatu kondisi dimana harga barang-barang pada umumnya menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Inflasi ini dapat berasal dari sektor riil maupun sektor moneter. Yang berkaitan dengan pasar modal adalah inflasi yang berasal dari sektor moneter.hal ini karena inflasi berkaitan langsung dengan tingkat suku bunga di pasar. Jika tingkat inflasi meningkat, maka tingkat suku bunga juga akan meningkat. Jika suku bunga tidak ditingkatkan maka tidak ada orang yang mau menabung uangnya di bank jika tingkat suku bunga sama dengan tingkat inflasi. Dampaknya adalah suku bunga akan meningkat sebagai upaya untuk menarik minat masyrakat menabung di bank. Disisi lain jumlah bank yang cukup banyak menyebabkan persaingan suku bunga antar-bankmenjadi ketat, sehingga bank-bank akan berloba-lomba memberikan suku bunga yang tinggi agar masyarakat menyimpan uang di bank tersebut. Kondisi ini menyebabkan suku bunga tabungan akan menjadi lebih tinggi dari biasayna dan melebihi tingkat pengembalian hasil investasi di pasar modal. Akibatnya investasi di pasar modal menjadi tidak menarik lagi, dan investor akan berduyun-duyun mengembalikan danaya dari pasar modal ketabungan karena memberikan tingkat pengembalian hasil yang lebih tinggi dan risiko yang lebih rendah.
·         Mengenali jenis-jenis saham. Hal ini penting, karena masing-masing saham memiliki karakteristik yang berbeda. Karakteristik ini perlu dikenali karena akan mempengaruhi tingkat pengembalian hasil yang diperoleh. Saham dibedakan menjadi dua jenis, yaitu saham biasa (common stock) dan sahampreferen (preferred stock). Saham biasa dapat dibedakan lagi berdasarkan karakteristiknya menjadi saham unggulan (blue chip stock), saham pertumbuhan (growth stocks), saam pendapatan (income stocks),saham siklikal (cyclical stocks), saham yang bertahan terbuka (devensive stocks), saham spekulasi (speculative stocks).
·         Menemukan strategi investasi. Strategi investasi adalah merupakan cara untuk mencapai tujuan investasi yang dilakukan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dicermati dalam menentukan strategi investasi adalah proporsi portofolio (pasar uang, saham, dan obligasi), jenis saham yang dimasukkan dalam portofolio, pemilihan sektor bisnis yang potensial, mengutamakan saham-saham perusahaan dengan arus kas yang sehat dan neraca yang solid, dan perhatikan perkembangan tingkat suku bunga. Pada dasarnya, strategi investasi pada saham dapat dibagi menjadi dua yaitu strategi aktif dan strategi pasif. Strategi aktif diantaranya adalah strategi berpindah dari saham satu ke saham lainyya , mengambil posisi beli dan jual saham secara bertahap, dan membeli saham di pasar perdana dan menjualnya di pasar sekunder. Sedangkan strategi pasif adalah membeli saham yang telah ditentukan dan menyimpannya dalam jangka panjang dan mengharapkan keuntungan dari pembagian dividen.
·         Memanfaatkan jasa profesional. Jika waktu untuk melakukan penelitian terhadap saham-saham yang prospektif merupakan kendala, maka jangan enggan untuk memanfaatkan jasa profesional. Jasa yang diberikan meliputi jasa sebagai analis sekuritas (security analyst) dan jasa pengelola dana (fund manager). Security analyst adalah profesional pasar modal yang memberikan rekomendasi saham-saham yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik dan menentukan timming yaitu kapan saat yang tepat untuk menjual dan membeli saham-saham tersebut. Sadangkan fund managar adalahinstitusi atau perusahaan yang memberikan jasa pengelola dana untuk kemudian diinvestasikan di pasar uang dan pasar modal. Namun biaya untuk menyewa fund manager adalah relatif besar, yaitu ditetapkan berdasarkan presentase dari total dan yang dikelola.jika biaya menjadi kendala, maka ada alternatif lain yaitu reksa dana. Reksa dana adalah unit penyertaan pada investasi yang dilakukan oleh fund manager.biaya fund manager ini ditanggung bersama-sama oleh seluruh pemegang unit penyertaan, sehingga biayanya menjadi relatif lebih rendah.
·         Mengikuti perkembangan informasi yang terjadi secara terus menerus. Ini penting agar investor keep in touch dengan isu terakhir yang terjadi di pasar modal. Hal tersebut juga dimaksudkan agar para investor dapat mengambil tindakan secara cepat jika terjadi perkembangan yang tidak diinginkan di pasar modal guna meminimalisasi kerugian yang mungkin terjadi dan memanfaatkan setiap momen yang positif semaksimal mungkin.

Apa yag Menjadi Pertimbangan dalan Menentukan Perusahaan Efek?
Penentuan perusahaan efek mana yang akan dijadikan tempat untuk melakukan transaksi merupakan faktor penting bahkan kritikal, karena pilihan tersebut didasari atas pertimbangan beberapa hal seperti kualitas pelayanan, keamanan dana dan saham yang dititipkan, kecepatan proses transaksi dan penyelesaian serta faktor-faktor lainnya. Untuk itu seorang calon investor harus dengan jeli dan cermat dalam menentukan pilihannya.
Ada beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan pemodal dalam menentukan pilihan perusahaan efek:
1.       Kelengkapan perasaan seprti adanya galeri,monitor perdagangan yang relatif memadai, data-data riset.
2.       Kecepatan dan ketetapan order nasabah baik untuk order jual maupun beli.
3.       Kualitas pelayanan yang mencakup  waktu pembayaran, penerimaan dana, fee transaksi, konfirmasi atas order yang diberika nasabah.
4.       Keamanan aset nasabah yaitu menyangkut pengelolaan/penyimpanan dan efek nasabah.
Berapa Dana/Modal Minimal yang Dibutuhkan agar Seseorang Dapat Bertinvestasi di Saham?
Pada dasarnya tidak ada batasan minimal dan jumlah dana untuk membeli saham. Dalam perdagangan saham, jumlah yang dijual belikan dilakukan dalam suatu perdagangan yang disebut denngan lot. Di bursa Efek Jalarta,satu lot berati 500 saham (khusus untuk saham sektor perbankan satu lot ditetapkan 5.000 saham) dan itulah batas minimal pembelian saham. Lalu dana yang dibutuhkan menjadi investasi karena beragamnya harga saham-saham yang tercatat di bursa.
Misalnya harga saham XYZ Rp 1.000, maka dana minimal yang dibutuhkan untuk  membeli satu lot saham tersebut menjadi (500 dikali Rp 1.000) sejumlah  Rp 5.00.000. sebagai ilustrasi lain, jika sham ABC harga persahamnya Rp 2.500 maka dana minimal untuk membeli saham tersebut berati ( 500 dikali Rp 2.500) sebesar Rp 1.250.000.
Jika Suatu Perusahaan MendapatkanKeuntungan, Apakah Otomatis Perusahaan Membagikan Dividen?
Dividen, memang salah satu pendapatan  yang diharapkan pemegang saham disamping capital gain. Hanya masalahnya dividen itu baru bisa ditetrima investor bila dua persyaratan dipenuhi: (1) perusahaan  memperoleh keuntungan dan (2) Rapat umum pemegang saham (RUPS) yang berwenang telah memutuskan pembagian dividen atas laba tersebut.
Dengan demikian, tidak otomatis perusaan yang mendapatkan laba akan mendapatkan dividen , namun tergantung keoutusan para pemegang sham dalam RUPS.
Dalam Transaksi dan Hiruk-Piruk Perdagangan Sering disebut Istilah Bid dan offer , Apa Maksudnya?
Di pasar tradisional, belom terjadi suatu transaksiatau sebuah harga terbentuk , terjadi suatu proses tawar menawar baik oleh pembeli dan penjual sehingga akhir terbentuk suatu harga dan terjadilah suatu transaksi.
Prinsip yang sma juga terjadi dalam transaksi surat berharga khususnya pasar saham, namun tentunya dengan berberapa aturan tertentu sesuai dengan karakteristik pasar surat berharga tersebut. Dalam transaksi saham istilah Bid menunjukan harga yang diajukan oleh pihak yang akan melakukan pembelian saham tersebut, dan sebaliknya offer atau sering juga di sebut Ask menunjukan harga yang ditawarkab oleh pihak yang akan menjual saham tersebut.
Suatu transaksi belum terjadi jika terdapat perbedaan antara Bid dan Offer. Misalnya, saham A ditawarkan (offer) pada harga Rp 3.200 per saham. Sementara pihak yang akan melakukan pembelian menempatkan Bid pada harga Rp 2.900 per saham.dalam kondisi demikian, maka ada dua sekenario agar harga dapat bertemu atau match, yaitu pihak yang melakukan offer menurunkan harganya, atau pihak yang calon pembeli menaikan Bid-nya, sedemikian sehingga Bid dan offer bertemu pada satu titik harga , misalnya pada harga Rp 3.000 per saham.
Tabel sederhana berikiut menggambarkan kondisi bid dan offer atas satu saham . dari tabel tersebut terlihat bahwa bid merupakan permintaan terbaik (tertinggi) untuk beli, sedangkan offer merupakan penawaran terbaik (terendah) untuk jual.
Agar terjadi suatu transaksi atau matched, maka pihak pembeli (pihak yang melakukan bid) dapat meningkatkan bid-nya misalnya menjadi 3.000 atau lebih, atau pihak penjual (pihak yang melakukan offer) menurunkan tawarannya misalnya menjadi 3.100 atau lebih rendah lagi misalnya menjadi 3.000.
Di Bursa Efek, aturan berapa baasan dalam setiap kali penawaran (bid dan offer) diatur secara jelas dan diaplikasikan dalam komputer sistem perdagangan secara otomatis. Aturan ini yang dikenal sebagai Fraksi Harga atau tick price. Misalnya setiap penawaran sebesar Rp 25 dan maksimal untuk sekali penawaran sebesar Rp 200. Nilai fraksi tersebut dikenal pula sebagai point. Misalnya jika suatu harga saham naik sebesar Rp 50, maka dikatakan bahwa saham tersebut naik sebanyak 2 point dan seterusnya.
Apa yang Dimaksud dengan Prev, Open, High, Low, Change, dan Close?
Istilah-istilah tersebut berkaitan dengan pergerakan haga yang terjadi dalam proses perdagangan.
Prev atau Previous adalah harga penutupan saham pada hari bursa sebelumnya. Misalnya jika hari ini adalah hari Selasa, maka prev menunjukkan harga penutupan pada hari sebelumnya yaitu hari Senin.
Open adalah Harga pembukaan saham pada saat transaksi dimulai dalam suatu periode transaksi. Biasanya, harga pembukaan sama dengan harga penutupan transaksi hari sebelumnya. Di BEJ, sesi pertama perdagangan dimulai pada pukul 09:30 WIB.
High menunjukkan harga tertinggi yang pernah terjadi dalam suatu periode perdagangan.
Low menunjukkan harga terendah yang pernah terjadi dalam suatu periode perdagangan.
Last menunjukkan harga terakhir yang terjadi.
Change menunjukkan selisih antara Last dengan Prev.
Close menunjukkan harga penutupan suatu saham. Di BEJ penutupan perdagangan dilakukan pada pukul 16.00 WIB.
Apa yang Dimaksud January Effect? Apa Relevansinya Bagi Pemodal?
January Effect atau kadang disebut dengan January Fever merupakan istilah yang dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa pada bulan January setiap tahun umumnya menunjukkan tingkat pengembalian yang tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya. Hal tersebut tentu saja penting buat pelaku di pasar modal khususnya para pemodal.
Pola January Effect umumnya terjadi, karena pada pertengahan Desember fund manager mualai libur berkaitan dengan hari Natal dan Tahun Baru. Para fund manager baru masuk lagi pada bulan Januari dengan semangat optimisme dan dilengkapi dengan data-data yang akurat sehingga biasanya mereka melakukan pembelian besar-besaran dan tentu saja harga-harga saham akan terdongkrak naik.
Lalu, bagaimana para pemodal dapat mengambil keuntungan?
Tentu saja seorang pemodal dapat memetik keuntungan jika sebelumnya ia telah membeli saham pada harga yang lebih rendah dan menjualnya pada masa January Effect tersebut. Dalam hal ini tentu saja diperlukan strategi tertentu agar pemodal dapat mengharapkan return yang maksimal, misalnya dengan memprediksikan klompok mana saja yang dapat memberikan return yang lebih baik dibanding saham kelompok tertentu.
Hal lain yang perlu di catat adalah bahwa pola January Effect adalah suatu pola yang sifatnya sering terjadi namun bukanlah sesuatu yang bersifat pasti (tidak selalu terjadi). Sebagai contoh pada tahun 2001, January Effect tidak terjadi di pasar modal Indonesia.
Apakah Saham Dapat Digadaikan? Permasalahan Apa yang Mungkin Timbul Jika Saham Digadaikan? Bagaimana Caranya?
Saham sebagai suatu aset baik bagi perseorangan maupun aset bagi perusahaan dapat digadaikan. Cara menggadaikan saham tidak berbeda dengan menggadaikan barang bergerak lainnya, yaitu saham harus diserahkan pada pemegang gadai (kreditor).
Sebelum penyerahan barang gadai, para pihak membuat perjanjian gadai yang mengatur hak dan kewajiban para pihak termasuk mengatur hak-hak yang melekat pada saham seperti hak untuk memberikan suara dalam RUPS, hak atas dividen, dan lain sebagainya. Perjanjian tersebut idealnya juga harus mengatur nilai saham dalam masa gadai, hingga kemungkinan delisting.
Apa yang Dimaksud Pasar Bearish?
Istilah bearish yang sering dilambangkan dengan simbol beruang menggambarkan suatu situasi pasar yang sedang tidak bergairah, lamban dan kondisi pasar yang secara umum didomonasi oleh para penjual, sehingga mengakibatkan harga-harga saham mengalami penurunan. Dengan demikian indeks pun bergerak turun.
Apa yang Dimaksud Pasar Bullish?
Istilah Bullish merupakan kebalikan dari istilah Bearish, dan sering dilambangkan dengan simbol Banteng, menggambarkan situasi pasar yang sedang bergairah, bergerak cepat dan kondisi pasar yang secara umum didominasi oleh aksi beli, sehingga mengakibatkan harga-harga saham mengalami kenaikan. Dengan demikian indeks bergerak naik secara tajam.
Apa yang Dimaksud Istilah Free Float?
Free Float dapat diartikan sebagai kepemilikan saham oleh publik yang bersifat independen dan secara aktual tersedia untuk diperdagangkan. Saham milik publik tersebut tidak berkaitan dengan kepentingan pemilik perusahaan.
Semakin besar Free Float saham suatu perusahaan, maka semakin menarik bagi investor karena kontrol pemilik menjadi lebih kecil.
Baru-baru ini Morgan Stanley Kapital International (MSCI) Mulai Menerapkan Free Float Dalam Pembobotan Indeksnya (Indeks MSCI). Mengapa Demikian?
MSCI memang menerapkan Free Float dalam kebijakan penghitungan indeks sedemikian karena faktor kepemilikan publik menjadi faktor yang cukup signifikan terhadap kinerja saham suatu perusahaan. Dengan mempertimbangkan Free Float, berarti MSCI tidak lagi hanya semata-mata mempertimbangkan kapitalisasi pasar dalam penghitungan indeksnya. Jika jumlah saham yang dipegang publik independen semakin besar (misalnya diatas 30% atau lebih), maka tuntutan keterbukaan dan kontrol kinerja manajemen dari publik menjadi semakin besar sehingga kinerja manajemen perusahaan tersebut diharapkan meningkat. Hal lain yang perlu dicatat adalah semakin besar free float maka semakin kecil peluang untuk mempermainkan harga saham tersebut di pasar untuk kepentingan pihak-pihak tertentu, misalnya upaya untuk menggiring harga saham pada level tertentu oleh pihak tertentu.
Apa yang Dimaksud Short-Sell?
Short-Sell atau Short Selling merupakan suatu teknik dalam jual beli saham dimana pemodal melakukan penjualan saham, sementara pemodal tersebut tidak memiliki saham tersebut. Pemodal dapat melakukan short sell dengan meminjam saham pada broker pemodal tersebut. Short-Sell umumnya dilakukan, dengan harapan harga saham tersebut akan turun. Dengan demikian, pemodal akan mendapatkan keuntungan atas turunnya harga saham tersebut.
Tujuan investor melakukan short-sell adalah memperboleh capital gain, yaitu selisih positif harga jual dan harga beli. Jika umumnya investor mengharapkan capital gain dengan mula-mula melakukan pembelian saham di harg rendah untuk kemudian menjualnya di harga tinggi, maka short-sell justru sebaliknya. Short sell dilakukan dengan menjualsaham terlenih dahulu di harga yang lebih tinggi dan membeli saham yang sama di harga yang lebih rendah kemudian.
Apa yang Dimaksud dengan Modal Kerja Bersih Disesuaikan atau MKBD?
Seperti halnya institusi keuangan lain, perusahaan Efek harus memiliki jumlah uang minimal untuk bisa beroprasi. Pertama, karena institusi keuangan pada umumnya mengelola dana milik orang lain, dan setiap transaksi yang dilakukannyan akan menimbulkan hak dan kewajiban finansial kepada pihak lain. Kedua, kelayakan operasi sebuah institusi keuangan sangat ditentukan oleh skala ekonomis (economies of scale). Artinya, makin besar sebuah institusi keuangan secara finansial, makin terbuka kesempatan untuk beroprasi secara efisien.
Karena itu, pada institusi keuangan mana pun berlaku ketentuan skala keuangan minimum. Kalau di perbankan ada ketentual modal disetor minimal dan rasio kecukupan modal, diperusahaan Efek ada ketentuan seruapa: Minimal modal di setor dan minimal modal kerja bersih disesuaikan (MKBD).
MKBD merupakan aset lukuid minimal yang harus dimiliki perusahaan Efek sehubungan dengan aktivitasnya sebagai perantara pedagang Efek. MKBD merupaka persyaratan permodalan yang ditentukan otoritas pasar modal, dimana saat ini persyaratan MKBD adalah sebesar Rp 5 Miliar.
MKBD pada dasarnya merupakan alat likuid minimal yang harus dimiliki oleh sebuah perusahaan Efek agar bisa melaksanakan operasi dan memenuhi kewajiban dengan  baik. MKBD dihitung berdasarkan kerja bersih yang merupakan selisih antara aktiva lancar setelah dilkurangi dengan total kewajiban. Terhadap modal kerja bersih tersebut masih harus dilakukan sebagai penyesuasian, seperti penambahan kembali utang subordinasi, penguranaga faktor risiko. Dari situlah nama MKBD (Net adjusted working capital) itu berasal.