Apa Indeks Harga Saham itu?
Indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan
pergerakan harga saham. Di pasar modal sebuah indeks diharapkan memiliki lima
fungsi yaitu:
1.
Sebagai indikator trend pasar,
2.
Sebagai indikator tingkat
keuntungan,
3.
Sebagai tolok ukur (benchmark)
kinerja suatu portofolio,
4.
Memfasilitasi pembentukan
portofolio dengan strategi pasif,
5.
Memfasilitasi perkembangannya
produk deratif.
Ada beberapa macam pendekatan atau metode perhitungan yang digunakan
untuk menghitung indeks, yaitu: (1) Menghitung rata-rata (arithmatic mean)
harga saham yang masuk dalam anggota indeks, (2) Menghitung (geometric mean)
dari indeks individual saham yang masuk anggota indeks, (3) Menghitung
rata-rata tertimbang nilai pasar. Umumnya semua indeks harga saham gabungan
(composite) menggunakan metode rata-rata tertimbang termasuk di Bursa Efek
Jakarta.
Di Bursa Efek
Jakarta terdapat 5 (lima) jenis indeks, antara lain:
1.
Indeks Individual, menggunakan
indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya.
·
Perhitungan Indeks ini
menggunakan prinsip yang sama dengan IHSG, yaitu:
Harga Pasar/Harga Dasar x 100.
·
BEJ memberi angka dasar IHSI
100 ketika saham diluncurkan pada pasar perdana dan berubah sesuai dengan
perubahan pasar.
2.
Indeks Harga Saham Sektoral,
menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor.
·
Perhitungan harga dasar
masing-masing sektor didasarkan pada kurs/harga akhir setiap saham tanggal 28
Desember 1995.
·
Indeks ini mulai diberlakukan
tanggal 2 Januari 1996.
Di BEJ indeks sektoral terbagi atas
sembilan sektor, yaitu:
A.
Sektor-sektor Primer
(ekstraktif):
1.
Pertanian
2.
Pertambangan
B.
Sektor-sektor Sekunder (induksi
manufaktur):
3.
Industri Dasar dan Kimia
4.
Aneka Industri
5.
Industri Barang Konsumsi
C.
Sektor-sektor Tersier (jasa):
6.
Properti dan Real Estate
7.
Transportasi dan Infrastruktur
8.
Keuangan
9.
Perdagangan, Jasa dan Investasi
3.
Ineks LQ 45, menggunakan 45 saham yang
terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam
bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang
terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah.
4.
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG
(composite share price indekx), menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen
penghitungan indeks. Tanggal 10 Agustus 1982 ditetapkan sebagai hari dasar
(nilai indeks = 100).
IHSG = NIlai Pasar x 100
Nilai Dasar
5.
Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic
Indeks). JII merupakan indeks terakhir yang dikembangkan oleh BEJ bekerja sama
dengan Danareksa Investment Management. Indeks ini merupaka indeks yang
mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau Indeks yang berdasarkan
syariah Islam. Dengan kata lain, dalam Indeks ini dimasukkan saham-saham yang
memenuhi kriteria investasi dalam syariat Islam. Saham-saham yang masuk dalam
Indeks Syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan
syariah seperti:
·
Usaha perjudian dan permainan
yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
·
Usaha lembaga keuangan
konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional.
·
Usaha yang memproduksi,
mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram.
·
Usaha yang memproduksi,
mendistribusi dan/atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak
moral dan bersifat mudarat.
Adapun tahapan atau seleksi untuk saham-saham yang masuk Indeks
Syariah antara lain:
1.
Memilih kumpulan saham dengan
jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah
tercatat lebih dari 3 bulan (kecuali termasuk dalam 10 besar dalam hal
kapitalisasi).
2.
Memilih saham berdasarkan
laporan keuangan tahunan atau tenga tahun terakhir yang memiliki rasio
Kewajiban terhadap Aktiva maksimal sebesar 90%.
3.
Memilih 60 saham dari
susunansaham di atas berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar terbesar
selama satu tahun terakhir.
4.
Memilih 30 saham dengan urutan
berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler selama satu
tahun terakhir.
Pengkajian ulang akan dilakukan 6 bulan sekali dengan penentuan
komponen indeks awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Sedangkan
perubahan pada jenis usaha emiten akan dimonitor secara terus-menerus
berdasarkan data-data publik yang tersedia.
Indeks harga saham setiap hari dihitung menggunakan harga saham
terakhir yang terjadi di bursa. Dua macam indeks yang digunakan di Bursa Efek
Jakarta adalah Indeks Harga Saham Individual yang mencerminkan perkembangan
harga suatu saham dan Indeks Harga Saham Gabungan yang mencerminkan
perkembangan pasar secara keseluruhan. Harga saham yang digunakan dalam
perhitungan indeks di bursa adalah harga saham yang terjadi di pasar reguler.
Catatan:
Nilai kapitalisasi pasar adalah nilai seluruh saham yang dihitung
berdasarkan harga yang terakhir terjadi. Nilai dasar adalah nilai yang dihitung
berdasarkan harga perdana dari masing-masing saham atau berdasarkan harga yang
telah dikoreksi jika perusahaan telah melakukan right issue, stock split atau
pemberian saham bonus/dividen saham.
Mengapa Perubahan Harga Saham Kapitalisasi Besar
Berpengaruh Terhadap Pergerakan Indeks (IHSG)?
Pergerakan IHSG memang secara signifikan dipengaruhi oleh pergerakan/perubahan
harga saham-saham dengan kapitalisasi besar, sebaliknya dalam indeks yang
dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang nilai pasar, perubahan harga
saham-saham dengan kapitalisasi kecil nyaris tidak berdampak terhadap IHSG. Hal
tersebut dikarenakan timbangan bobot masing-masing saham yang berbeda, sehingga
tidak mengherankan jika pergerakan IHSG sangat ditentukan oleh saham-saham
dengan kapitalisasi besar.
Apa Saja yang Perlu Dpertimbangkan Seorang Pemodal
sebelum Berinvestasi di Pasar Modal?
Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana
pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan
keuntungan dimasa mendatang. Semakin maju dan berkembangnya suatu peradaban
masyarakat, maka objek-objek investasinya semakin banyak jenisnya, beragam, dan
canggih (sophisticated) sehingga dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan
tertentu agar aktivitas investasi tersebut mencapai tujuan yang diharapkan.
Di era tradisional, aktivitas “investasi” lebih identik dengan
menyimpan uang dibawah bantal, membeli perhiasan, membeli ternak atau membeli
tanah. Seiring dengan majunya peradaban masyarakat, objek investasipun tumbuh
dan berkembang sehingga masyarakat mulai familiar dengan menabung di Bank
(Tabanas, Taksa), deposito berjangka dan lain-lain
Di era modern dan khususnya di kota-kota besar (metropolitan),
masyarakat mulai mengenal investasi pada surat berharga baik yang terdapat di
pasar modal maupun di pasar uang. Masyarakat modern mulai mengenal saham,
obligasi, SBI, SBPU, promes dan berbagai bentuk surat berharga lainnya.
Pasar modal merupakan pasar yang mempasilitasi perdagangan surat
berharga jangka panjang baik dalam bentuk utang (obligasi) maupun modal sendiri
(saham).
Secapa umum beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seorang pemodal
sebelum berinvestasi di pasar modal, antara lain:
1.
Pertimbangkan tingkat
keuntungan dan tingkat risiko yang dapat ditanggung
Keputusan investasi
merupakan keputusan atau pilihan atas suatu skenario tingkat keuntungan yang
diharapkan (expected return) dan tingkat risiko (risk) yang siap ditanggung.
Pemodal harus berhitung dengan cermat atas dua hal tersebut. Untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar, pemodal harus siap menanggung risiko yang
besarjuga. Sebailiknya, semakin rendah risiko yang ditanggung, semakin rendah
pula tingkat keuntungan yang dapat diharapkan.
2.
Ketahui jangka waktu investasi
(time horizon)
Jangka waktu investasi
akan menunjukkan perilaku investor dalam aktivitas investasinya.
Jangka waktu investasi
Anda dapat membantu Anda dalam menentukan berapa besar risiko yang dapat
ditanggung. Pada umumnya, orang yang berinvestasi untuk jangka panjang dapat
menanggung risiko yang lebih besar. Hal ini disebabkan investasi saham
mengalami fluktuasi yang tinggi dari waktu ke waktu. Tetapi tingkat keuntungan
rata-ratanya stabil untuk jangka panjang. Ada pepatah yang mengatakan “pasar
akan kembali” atau the market will comeback.
Bila Anda berinvestasi
untuk jangka pendek, katakanlah untuk membayar uang muka rumah idaman Anda,
tentu Anda tidak mau mengambil risiko kehilangan atas dana yang telah disimpan.
Anda tentunya menginginkan nilai pokok investasinya aman. Oleh karena itu,
investasi dengan risiko yang kecil mungkin lebih sesuai dari pada berinvestasi
dalam saham.
3.
Kenali Karakter
Umumnya karakter investor
terbagi atas 3 yaitu (1) pengambilan risiko (risk taker), (2) penghindar risiko
(risk avoider) dan (3) netral. Karakter investasi akan berpengaruh terhadap
perilaku dalam berinvestasi.
Biasanya para pengambil
risiko bersikap agresif dan spekulatif, sebaliknya para penghindar risiko
cenderung menghindari berita atau kabar yang tidak jelas sumbernya (rumor) dan
mereka selalu mempertimbangkan secara matang dan terencana dengan baik atas
keputusan investasinya, sedangkan mereka yang masuk dalam kategori netral
umumnya cukup fleksibel dan bersikaf hati-hati (prudent) dalam mengambil
keputusan.
Pengenalan akan
karakter juga menjadi penting karena hal tersebut berhubungan erat dengan jenis
surat berharga yang akan menjadi objek investasi. Misalnya saham secara umum
bersifat high risk high return, sehingga lebih cocok bagi mereka yang mempunyai
risiko dan seterusnya.
4.
Pelajari keuangan Anda
Untuk kebanyakan orang,
investasi di reksa dana hanyalah sebagian dari total asetnya. Jika investasi
Anda lebih banyak pada deposit berjangka, Anda mungkin dapat mengambil risiko
lebih besar untuk tingkat keuntungan yang lebih besar pula dari investasi pada
Reksa Dana.
5.
Evaluasi kinerja investasi Anda
Banyak orang memilih
reksa dana berdasarkan keuntungan yang tinggi. Data historis membuktikan bahwa
reksa dana yang mempunyai kinerja bagus pada masa lalu tidak selalu memberikan kinerja
sama pada masa yang akan datang. Kinerja masa lalu hanya menunjukkan bagaimana
Manajer Investasi dapat mencapai tujuannya.
Jika Anda tertarik untuk
berinvestasi dalam suatu Reksa Dana, tanyakan kepada konsultan investasi Anda
tentang reksa dana tersebut selama periode-periode waktu yang berbeda, sebagai
contoh periode 6 bulan, 1 tahun, 3 tahun, serta frekuensi dan konsistensi RD
tersebut melebihi tolok ukurannya.
6.
Lakukan Diversifikasi
Pemodal yang
profesional setuju bahwa salah satu rahasia untuk mencapai tingkat keuntungan
yang baik secara konsisten adalah diversifikasi atau berinvestasi pada lebih
dari satu Reksa Dana. Diversifikasi adalah sebuah cara untuk mengendalikan
risiko karena walaupun Anda berinvestasi pada beberapa RD berisiko tinggi, bila
nilai salah satu investasi tersebut menurun, nilai investasinya yang lainnya
mungkin naik.
Faktor-faktor Apa Saja yang Perlu Dipertimbangkan
sebelum Menjadi Investor Saham?
Dalam melakukan investasi pada saham, ada beberapa pedoman yang
perlu dicermati. Adapun pedoman untuk melakukan investasi dalam saham adalah:
·
Tentukan tujuan investasi.
Tujuan investasi ini akan mempengaruhi perilaku dalam melakukan investasi. Pada
dasarnya tujuan investasi pada saham itu adalah untuk memperoleh capital gain
dan dividen. Jika capital gain menjadi tujuan investasi, biasanya investor akan
cenderung menjadi agresif dengan mengambil posisi jual atau beli yang cukup sering
di pasar. Di lain pihak, jika dividen menjadi tujuan utama, investor akan
cenderung menjadi pasif dan sangat berhati-hati dalam memilih saham yang dapat
memberikan dividen yang paling besar.
·
Ketahui kemampuan sumber daya
yang dimiliki. Sebaiknya dana-dana yang diinvestasikan adalah dana-dana yang
tidak mempengaruhi kondisi likuiditas perusahaan atau dana-dana yang menganggur
(idle fund). Dengan mengetahui kemampuan sumber daya yang dimiliki, maka tujuan
utama yang ingin dicapai adalah agar dalam mengambil posisi jual atau beli di
pasar adalah tidak melebihi sumber daya yang dimiliki. Jika pedoman ini
dilanggar, sama artinya dengan menghadapkan perusahaan pada risiko yang lebih
besar dan ini bertentangan dari tujuan investasi semula serta cenderung menjadi
spekulasi yang dapat membahayakan kondisi likuiditas perusahaan.
·
Menentukan jangka waktu
investasi. Jangka waktu investasi ini juga dapat mempengaruhi perilaku dalam
menambil satu posisidi pasar. Semakin pendek jangka waktunya akan semakin
mendorong perilaku yang agresif dalam mengambil posisi jual dan beli di pasar.
Pada dasarnya, jangka waktu investasi dapat dibedakan menjadi investasi dalam
jangka pendek (short term), jangka menengah (medium term) dan jangka panjang
(long term).
·
Memahami risiko investasi pada
saham. Investasi pada saham adalah bukan investasi yang sifatnya bebas dari
risiko (risk free), namun ada beberapa risiko yang menjadi karakteristiknya
dibandingkan instrumen investasi lainnya. Risiko investasi pada saham adalah
adanya kemungkinan mengalami kerugian (capital loss), kehilangan kesempaan
untuk melakukan investasi di instrumen lainnya (opportunity loss), dan adanya
kemungkinan emiten akan dilikuidasi. Kemungkinan investor mengalami kerugian
timbul karena adanya fluktuasi harga saham. Fluktuasi harga saham dipengaruhi
oleh beberapa faktor di antaranya adalah kinerja dari emiten yang bersangkutan, kondisi marko ekonomi, kekuatan
pasar dan faktor-faktor lainnya yang tidak dapat dijelaskan. Kondisi makro
ekonomi yang secara tidak langsung mempengaruhi harga saham diantaranya adalah
tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan kondisi politik di dalam negeri.
Sebagai contoh, tingkat inflasi yang tinggi akan menyebabkan pasar modal
menjadi lesu dan tidak bergaira. Inlasi adalah suatu kondisi dimana harga
barang-barang pada umumnya menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Inflasi ini
dapat berasal dari sektor riil maupun sektor moneter. Yang berkaitan dengan
pasar modal adalah inflasi yang berasal dari sektor moneter.hal ini karena
inflasi berkaitan langsung dengan tingkat suku bunga di pasar. Jika tingkat
inflasi meningkat, maka tingkat suku bunga juga akan meningkat. Jika suku bunga
tidak ditingkatkan maka tidak ada orang yang mau menabung uangnya di bank jika
tingkat suku bunga sama dengan tingkat inflasi. Dampaknya adalah suku bunga
akan meningkat sebagai upaya untuk menarik minat masyrakat menabung di bank.
Disisi lain jumlah bank yang cukup banyak menyebabkan persaingan suku bunga
antar-bankmenjadi ketat, sehingga bank-bank akan berloba-lomba memberikan suku
bunga yang tinggi agar masyarakat menyimpan uang di bank tersebut. Kondisi ini
menyebabkan suku bunga tabungan akan menjadi lebih tinggi dari biasayna dan
melebihi tingkat pengembalian hasil investasi di pasar modal. Akibatnya
investasi di pasar modal menjadi tidak menarik lagi, dan investor akan
berduyun-duyun mengembalikan danaya dari pasar modal ketabungan karena
memberikan tingkat pengembalian hasil yang lebih tinggi dan risiko yang lebih
rendah.
·
Mengenali jenis-jenis saham.
Hal ini penting, karena masing-masing saham memiliki karakteristik yang
berbeda. Karakteristik ini perlu dikenali karena akan mempengaruhi tingkat
pengembalian hasil yang diperoleh. Saham dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
saham biasa (common stock) dan sahampreferen (preferred stock). Saham biasa
dapat dibedakan lagi berdasarkan karakteristiknya menjadi saham unggulan (blue
chip stock), saham pertumbuhan (growth stocks), saam pendapatan (income
stocks),saham siklikal (cyclical stocks), saham yang bertahan terbuka
(devensive stocks), saham spekulasi (speculative stocks).
·
Menemukan strategi investasi.
Strategi investasi adalah merupakan cara untuk mencapai tujuan investasi yang
dilakukan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dicermati dalam menentukan
strategi investasi adalah proporsi portofolio (pasar uang, saham, dan
obligasi), jenis saham yang dimasukkan dalam portofolio, pemilihan sektor
bisnis yang potensial, mengutamakan saham-saham perusahaan dengan arus kas yang
sehat dan neraca yang solid, dan perhatikan perkembangan tingkat suku bunga.
Pada dasarnya, strategi investasi pada saham dapat dibagi menjadi dua yaitu
strategi aktif dan strategi pasif. Strategi aktif diantaranya adalah strategi
berpindah dari saham satu ke saham lainyya , mengambil posisi beli dan jual
saham secara bertahap, dan membeli saham di pasar perdana dan menjualnya di
pasar sekunder. Sedangkan strategi pasif adalah membeli saham yang telah
ditentukan dan menyimpannya dalam jangka panjang dan mengharapkan keuntungan
dari pembagian dividen.
·
Memanfaatkan jasa profesional.
Jika waktu untuk melakukan penelitian terhadap saham-saham yang prospektif
merupakan kendala, maka jangan enggan untuk memanfaatkan jasa profesional. Jasa
yang diberikan meliputi jasa sebagai analis sekuritas (security analyst) dan
jasa pengelola dana (fund manager). Security analyst adalah profesional pasar
modal yang memberikan rekomendasi saham-saham yang memiliki prospek pertumbuhan
yang baik dan menentukan timming yaitu kapan saat yang tepat untuk menjual dan
membeli saham-saham tersebut. Sadangkan fund managar adalahinstitusi atau
perusahaan yang memberikan jasa pengelola dana untuk kemudian diinvestasikan di
pasar uang dan pasar modal. Namun biaya untuk menyewa fund manager adalah
relatif besar, yaitu ditetapkan berdasarkan presentase dari total dan yang
dikelola.jika biaya menjadi kendala, maka ada alternatif lain yaitu reksa dana.
Reksa dana adalah unit penyertaan pada investasi yang dilakukan oleh fund
manager.biaya fund manager ini ditanggung bersama-sama oleh seluruh pemegang unit
penyertaan, sehingga biayanya menjadi relatif lebih rendah.
·
Mengikuti perkembangan
informasi yang terjadi secara terus menerus. Ini penting agar investor keep in
touch dengan isu terakhir yang terjadi di pasar modal. Hal tersebut juga
dimaksudkan agar para investor dapat mengambil tindakan secara cepat jika
terjadi perkembangan yang tidak diinginkan di pasar modal guna meminimalisasi
kerugian yang mungkin terjadi dan memanfaatkan setiap momen yang positif
semaksimal mungkin.
Apa yag Menjadi Pertimbangan dalan Menentukan
Perusahaan Efek?
Penentuan perusahaan efek mana yang akan dijadikan tempat untuk
melakukan transaksi merupakan faktor penting bahkan kritikal, karena pilihan
tersebut didasari atas pertimbangan beberapa hal seperti kualitas pelayanan,
keamanan dana dan saham yang dititipkan, kecepatan proses transaksi dan
penyelesaian serta faktor-faktor lainnya. Untuk itu seorang calon investor harus
dengan jeli dan cermat dalam menentukan pilihannya.
Ada beberapa
faktor yang dapat dipertimbangkan pemodal dalam menentukan pilihan perusahaan
efek:
1.
Kelengkapan perasaan seprti
adanya galeri,monitor perdagangan yang relatif memadai, data-data riset.
2.
Kecepatan dan ketetapan order
nasabah baik untuk order jual maupun beli.
3.
Kualitas pelayanan yang
mencakup waktu pembayaran, penerimaan
dana, fee transaksi, konfirmasi atas order yang diberika nasabah.
4.
Keamanan aset nasabah yaitu
menyangkut pengelolaan/penyimpanan dan efek nasabah.
Berapa Dana/Modal Minimal yang Dibutuhkan agar
Seseorang Dapat Bertinvestasi di Saham?
Pada dasarnya tidak ada batasan minimal dan jumlah dana untuk
membeli saham. Dalam perdagangan saham, jumlah yang dijual belikan dilakukan
dalam suatu perdagangan yang disebut denngan lot. Di bursa Efek Jalarta,satu
lot berati 500 saham (khusus untuk saham sektor perbankan satu lot ditetapkan
5.000 saham) dan itulah batas minimal pembelian saham. Lalu dana yang
dibutuhkan menjadi investasi karena beragamnya harga saham-saham yang tercatat
di bursa.
Misalnya harga saham XYZ Rp 1.000, maka dana minimal yang dibutuhkan
untuk membeli satu lot saham tersebut
menjadi (500 dikali Rp 1.000) sejumlah Rp 5.00.000. sebagai ilustrasi lain, jika sham
ABC harga persahamnya Rp 2.500 maka dana minimal untuk membeli saham tersebut
berati ( 500 dikali Rp 2.500) sebesar Rp 1.250.000.
Jika Suatu Perusahaan MendapatkanKeuntungan, Apakah
Otomatis Perusahaan Membagikan Dividen?
Dividen, memang salah satu pendapatan yang diharapkan pemegang saham disamping
capital gain. Hanya masalahnya dividen itu baru bisa ditetrima investor bila
dua persyaratan dipenuhi: (1) perusahaan
memperoleh keuntungan dan (2) Rapat umum pemegang saham (RUPS) yang
berwenang telah memutuskan pembagian dividen atas laba tersebut.
Dengan demikian, tidak otomatis perusaan yang mendapatkan laba akan
mendapatkan dividen , namun tergantung keoutusan para pemegang sham dalam RUPS.
Dalam Transaksi dan Hiruk-Piruk Perdagangan Sering
disebut Istilah Bid dan offer , Apa Maksudnya?
Di pasar tradisional, belom terjadi suatu transaksiatau sebuah harga
terbentuk , terjadi suatu proses tawar menawar baik oleh pembeli dan penjual
sehingga akhir terbentuk suatu harga dan terjadilah suatu transaksi.
Prinsip yang sma juga terjadi dalam transaksi surat berharga
khususnya pasar saham, namun tentunya dengan berberapa aturan tertentu sesuai
dengan karakteristik pasar surat berharga tersebut. Dalam transaksi saham
istilah Bid menunjukan harga yang diajukan oleh pihak yang akan melakukan
pembelian saham tersebut, dan sebaliknya offer atau sering juga di sebut Ask
menunjukan harga yang ditawarkab oleh pihak yang akan menjual saham tersebut.
Suatu transaksi belum terjadi jika terdapat perbedaan antara Bid dan
Offer. Misalnya, saham A ditawarkan (offer) pada harga Rp 3.200 per saham. Sementara
pihak yang akan melakukan pembelian menempatkan Bid pada harga Rp 2.900 per
saham.dalam kondisi demikian, maka ada dua sekenario agar harga dapat bertemu
atau match, yaitu pihak yang melakukan offer menurunkan harganya, atau pihak
yang calon pembeli menaikan Bid-nya, sedemikian sehingga Bid dan offer bertemu
pada satu titik harga , misalnya pada harga Rp 3.000 per saham.
Tabel sederhana berikiut menggambarkan kondisi bid dan offer atas
satu saham . dari tabel tersebut terlihat bahwa bid merupakan permintaan
terbaik (tertinggi) untuk beli, sedangkan offer merupakan penawaran terbaik
(terendah) untuk jual.
Agar terjadi suatu transaksi atau matched, maka pihak pembeli (pihak
yang melakukan bid) dapat meningkatkan bid-nya misalnya menjadi 3.000 atau
lebih, atau pihak penjual (pihak yang melakukan offer) menurunkan tawarannya
misalnya menjadi 3.100 atau lebih rendah lagi misalnya menjadi 3.000.
Di Bursa Efek, aturan berapa baasan dalam setiap kali penawaran (bid
dan offer) diatur secara jelas dan diaplikasikan dalam komputer sistem
perdagangan secara otomatis. Aturan ini yang dikenal sebagai Fraksi Harga atau
tick price. Misalnya setiap penawaran sebesar Rp 25 dan maksimal untuk sekali
penawaran sebesar Rp 200. Nilai fraksi tersebut dikenal pula sebagai point.
Misalnya jika suatu harga saham naik sebesar Rp 50, maka dikatakan bahwa saham
tersebut naik sebanyak 2 point dan seterusnya.
Apa yang Dimaksud dengan Prev, Open, High, Low,
Change, dan Close?
Istilah-istilah tersebut berkaitan dengan pergerakan haga yang
terjadi dalam proses perdagangan.
Prev atau Previous adalah harga penutupan saham pada hari bursa
sebelumnya. Misalnya jika hari ini adalah hari Selasa, maka prev menunjukkan
harga penutupan pada hari sebelumnya yaitu hari Senin.
Open adalah Harga pembukaan saham pada saat transaksi dimulai dalam
suatu periode transaksi. Biasanya, harga pembukaan sama dengan harga penutupan
transaksi hari sebelumnya. Di BEJ, sesi pertama perdagangan dimulai pada pukul
09:30 WIB.
High menunjukkan harga tertinggi yang pernah terjadi dalam suatu periode
perdagangan.
Low menunjukkan harga terendah yang pernah terjadi dalam suatu periode
perdagangan.
Last menunjukkan harga terakhir yang terjadi.
Change menunjukkan selisih antara Last dengan Prev.
Close menunjukkan harga penutupan suatu saham. Di BEJ penutupan
perdagangan dilakukan pada pukul 16.00 WIB.
Apa
yang Dimaksud January Effect? Apa Relevansinya Bagi Pemodal?
January Effect atau kadang disebut dengan January Fever merupakan
istilah yang dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa pada bulan January setiap
tahun umumnya menunjukkan tingkat pengembalian yang tinggi dibandingkan
bulan-bulan lainnya. Hal tersebut tentu saja penting buat pelaku di pasar modal
khususnya para pemodal.
Pola January Effect umumnya terjadi, karena pada pertengahan
Desember fund manager mualai libur berkaitan dengan hari Natal dan Tahun Baru.
Para fund manager baru masuk lagi pada bulan Januari dengan semangat optimisme
dan dilengkapi dengan data-data yang akurat sehingga biasanya mereka melakukan
pembelian besar-besaran dan tentu saja harga-harga saham akan terdongkrak naik.
Lalu, bagaimana para pemodal dapat mengambil keuntungan?
Tentu saja seorang pemodal dapat memetik keuntungan jika sebelumnya
ia telah membeli saham pada harga yang lebih rendah dan menjualnya pada masa
January Effect tersebut. Dalam hal ini tentu saja diperlukan strategi tertentu
agar pemodal dapat mengharapkan return yang maksimal, misalnya dengan
memprediksikan klompok mana saja yang dapat memberikan return yang lebih baik
dibanding saham kelompok tertentu.
Hal lain yang perlu di catat adalah bahwa pola January Effect adalah
suatu pola yang sifatnya sering terjadi namun bukanlah sesuatu yang bersifat
pasti (tidak selalu terjadi). Sebagai contoh pada tahun 2001, January Effect tidak
terjadi di pasar modal Indonesia.
Apakah Saham Dapat Digadaikan? Permasalahan Apa yang
Mungkin Timbul Jika Saham Digadaikan? Bagaimana Caranya?
Saham sebagai suatu aset baik bagi perseorangan maupun aset bagi
perusahaan dapat digadaikan. Cara menggadaikan saham tidak berbeda dengan
menggadaikan barang bergerak lainnya, yaitu saham harus diserahkan pada
pemegang gadai (kreditor).
Sebelum penyerahan barang gadai, para pihak membuat perjanjian gadai
yang mengatur hak dan kewajiban para pihak termasuk mengatur hak-hak yang
melekat pada saham seperti hak untuk memberikan suara dalam RUPS, hak atas
dividen, dan lain sebagainya. Perjanjian tersebut idealnya juga harus mengatur
nilai saham dalam masa gadai, hingga kemungkinan delisting.
Apa yang Dimaksud Pasar Bearish?
Istilah bearish yang sering dilambangkan dengan simbol beruang
menggambarkan suatu situasi pasar yang sedang tidak bergairah, lamban dan
kondisi pasar yang secara umum didomonasi oleh para penjual, sehingga
mengakibatkan harga-harga saham mengalami penurunan. Dengan demikian indeks pun
bergerak turun.
Apa yang Dimaksud Pasar Bullish?
Istilah Bullish merupakan kebalikan dari istilah Bearish, dan sering
dilambangkan dengan simbol Banteng, menggambarkan situasi pasar yang sedang
bergairah, bergerak cepat dan kondisi pasar yang secara umum didominasi oleh
aksi beli, sehingga mengakibatkan harga-harga saham mengalami kenaikan. Dengan
demikian indeks bergerak naik secara tajam.
Apa yang
Dimaksud Istilah Free Float?
Free Float dapat diartikan sebagai kepemilikan saham oleh publik
yang bersifat independen dan secara aktual tersedia untuk diperdagangkan. Saham
milik publik tersebut tidak berkaitan dengan kepentingan pemilik perusahaan.
Semakin besar Free Float saham suatu perusahaan, maka semakin
menarik bagi investor karena kontrol pemilik menjadi lebih kecil.
Baru-baru ini Morgan Stanley Kapital International
(MSCI) Mulai Menerapkan Free Float Dalam Pembobotan Indeksnya (Indeks MSCI).
Mengapa Demikian?
MSCI memang menerapkan Free Float dalam kebijakan penghitungan
indeks sedemikian karena faktor kepemilikan publik menjadi faktor yang cukup
signifikan terhadap kinerja saham suatu perusahaan. Dengan mempertimbangkan
Free Float, berarti MSCI tidak lagi hanya semata-mata mempertimbangkan
kapitalisasi pasar dalam penghitungan indeksnya. Jika jumlah saham yang
dipegang publik independen semakin besar (misalnya diatas 30% atau lebih), maka
tuntutan keterbukaan dan kontrol kinerja manajemen dari publik menjadi semakin
besar sehingga kinerja manajemen perusahaan tersebut diharapkan meningkat. Hal
lain yang perlu dicatat adalah semakin besar free float maka semakin kecil
peluang untuk mempermainkan harga saham tersebut di pasar untuk kepentingan
pihak-pihak tertentu, misalnya upaya untuk menggiring harga saham pada level tertentu
oleh pihak tertentu.
Apa yang Dimaksud Short-Sell?
Short-Sell atau Short Selling merupakan suatu teknik dalam jual beli
saham dimana pemodal melakukan penjualan saham, sementara pemodal tersebut
tidak memiliki saham tersebut. Pemodal dapat melakukan short sell dengan
meminjam saham pada broker pemodal tersebut. Short-Sell umumnya dilakukan,
dengan harapan harga saham tersebut akan turun. Dengan demikian, pemodal akan
mendapatkan keuntungan atas turunnya harga saham tersebut.
Tujuan investor melakukan short-sell adalah memperboleh capital
gain, yaitu selisih positif harga jual dan harga beli. Jika umumnya investor
mengharapkan capital gain dengan mula-mula melakukan pembelian saham di harg
rendah untuk kemudian menjualnya di harga tinggi, maka short-sell justru
sebaliknya. Short sell dilakukan dengan menjualsaham terlenih dahulu di harga
yang lebih tinggi dan membeli saham yang sama di harga yang lebih rendah
kemudian.
Apa yang Dimaksud dengan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan atau MKBD?
Seperti halnya institusi keuangan lain, perusahaan Efek harus
memiliki jumlah uang minimal untuk bisa beroprasi. Pertama, karena institusi
keuangan pada umumnya mengelola dana milik orang lain, dan setiap transaksi
yang dilakukannyan akan menimbulkan hak dan kewajiban finansial kepada pihak
lain. Kedua, kelayakan operasi sebuah institusi keuangan sangat ditentukan oleh
skala ekonomis (economies of scale). Artinya, makin besar sebuah institusi
keuangan secara finansial, makin terbuka kesempatan untuk beroprasi secara efisien.
Karena itu, pada institusi keuangan mana pun berlaku ketentuan skala
keuangan minimum. Kalau di perbankan ada ketentual modal disetor minimal dan
rasio kecukupan modal, diperusahaan Efek ada ketentuan seruapa: Minimal modal
di setor dan minimal modal kerja bersih disesuaikan (MKBD).
MKBD merupakan aset lukuid minimal yang harus dimiliki perusahaan
Efek sehubungan dengan aktivitasnya sebagai perantara pedagang Efek. MKBD
merupaka persyaratan permodalan yang ditentukan otoritas pasar modal, dimana
saat ini persyaratan MKBD adalah sebesar Rp 5 Miliar.
MKBD pada dasarnya merupakan alat likuid minimal yang harus dimiliki
oleh sebuah perusahaan Efek agar bisa melaksanakan operasi dan memenuhi
kewajiban dengan baik. MKBD dihitung
berdasarkan kerja bersih yang merupakan selisih antara aktiva lancar setelah
dilkurangi dengan total kewajiban. Terhadap modal kerja bersih tersebut masih
harus dilakukan sebagai penyesuasian, seperti penambahan kembali utang
subordinasi, penguranaga faktor risiko. Dari situlah nama MKBD (Net adjusted
working capital) itu berasal.